Batam, STB – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 telah selesai melewati segala tahapannya. Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pun telah dinyatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029. Kendati demikian, serangan masif kepada presiden Joko Widodo terus saja dilontarkan oleh sejumlah elit PDIP.
Serangan itu dilatarbelakangi kalahnya pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diusung oleh PDIP. Bahkan, sejumlah petinggi dari partai berlogo Banteng itu menyerang Jokowi secara pribadi.
Merespon hal itu, DPD PROJO Provinsi Kepulauan Riau, memberi pembelaan terhadap serangan sporadis dari partai tersebut.
Ibal Zulfianto, ketua DPD PROJO Kepri menyebut, Pemilu 2024 telah berakhir dan rakyat Indonesia telah menjalankan aktifitas seperti biasanya.
“Pemilu telah usai. Semua telah berjabat tangan. Rakyat juga puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 ini. Masa iya serangan kepada Presiden Joko Widodo masih juga dilakukan. Apa masih belum terima dengan kalah telaknya Ganjar-Mahfud, makanya sejumlah elit PDIP menyerang Pak Jokowi. Mirisnya, serangan ini sampai menyinggung hal pribadi,” kata Ibal, Sabtu (4/5/2024).
Seharusnya, sambung Ibal, pihak yang kalah melakukan introspeksi karena kekalahannya tersebut.
“Ya dong, harusnya pihak yang kalah itu merenung kenapa calon yang diusung bisa kalah. Kenapa rakyat tak mau memilih calon tersebut. Bukan malah mengkambinghitamkan Presiden Jokowi. Seandainya, Ganjar-Mahfud yang menang kemarin, mungkin beda ceritanya,” ucapnya.
Ibal melanjutkan, elit PDIP seharusnya memberikan pernyataan yang baik dan tidak terus-menerus memberikan statement yang berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat.
“Kan sudah usai semuanya. Saatnya semua kembali bergotong royong membangun bangsa ini. Bukan membuat kegaduhan dengan pernyataan yang menyakiti. Ingat, Pak Jokowi begitu dicintai rakyat Indonesia. Jangan sampai membuat itu melukai hati rakyat Indonesia yang berimbas ke PDIP. Nanti partai ini bisa saja ‘dihukum’ rakyat Indonesia,” tegasnya.
PROJO Kepri, sambung dia, siap pasang badan apabila serangan ini masih juga terus dilakukan.
“PROJO Kepri siap pasang badan untuk menjadi tameng terhadap serangan-serangan itu. Tentu tak hanya di Kepri, PROJO di seluruh Indonesia akan melakukan ‘perlawanan’ apabila serangan yang bersifat menyinggung pribadi Pak Jokowi masih juga dilakukan oleh elit PDIP,” tegas dia.
Sebagai informasi, PROJO Kepri menanggapi pernyataan politikus PDIP Hendrawan Supratikno yang menyebut Jokowi telah mbalelo atau memberontak terhadap PDIP.
Hendrawan bahkan menyatakan Jokowi bakal dikucilkan sebagai hukuman, yang akan diputuskan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.