Mahkamah Agung Peduli: Puluhan Anak Penghuni Panti Asuhan Harapan Mulia Purwokerto, Dapat Kado Istimewa Rayakan HUT Ke 80 Republik Indonesia

Purwokerto, STB – Di momen peringatan Hari Kemerdekaan Ke-80 RI, Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA) melalui program Mahkamah Agung Peduli kembali menyalurkan bantuan sosial. Kali ini bantuan ini diberikan kepada Panti Asuhan Harapan Mulia, Purwokerto.

 

Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh perwakilan Mahkamah Agung Peduli Mochamad Umaryaji bersama Ketua Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto Eddy Daulatta Sembiring, serta jajaran hakim dan ASN dilingkungan PN Purwokerto. Bantuan diterima langsung oleh Ketua Panti Asuhan Harapan Mulia, Eko Widianto, pada minggu (17/8)

 

Dalam kesempatan ini, Eko menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas kepedulian Mahkamah Agung dan PN Purwokerto.

 

“Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan ini karena kebutuhan panti cukup besar, mulai dari makan, kesehatan, hingga pendidikan,” ujarnya.

 

Saat ini Panti Asuhan Harapan Mulia mengasuh 37 anak, mulai dari balita hingga mahasiswa. Tercatat ada 4 anak kuliah, 10 anak SMA, 10 anak SMP, 12 anak SD, serta 5 balita termasuk bayi berusia 47 hari dan 4 bulan.

 

Selama menjalani kehidupan di panti, anak-anak selain mengikuti pendidikan formal, anak-anak juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Bahkan mereka juga kerap meraih prestasi, seperti juara di ajang Pencak Silat Bupati Cup Pemalang 2025, kejuaraan panahan, hingga Olimpiade Qursains Nasional 2025.

 

Umaryaji menegaskan bahwa kegiatan ini adalah agenda rutin MA di berbagai daerah Indonesia. Sebelumnya, bantuan serupa telah disalurkan ke sejumlah panti asuhan di Banyumas, serta pembangunan Gedung Dakwah di Ajibarang.

 

“Kami tidak hanya sekadar institusi yang mengadili perkara. Kami juga ingin lebih dekat dengan masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan. Walaupun jumlah bantuannya tidak besar, semoga bisa bermanfaat,” kata Umaryaji.

 

Selain itu, Ketua PN Purwokerto, Eddy Daulatta Sembiring, menambahkan bahwa anak-anak panti memiliki potensi luar biasa, khususnya di bidang olahraga.

 

“Kemandirian dan disiplin yang ditanamkan sejak dini adalah modal penting untuk masa depan mereka. Kami berharap bisa terus memberikan dukungan,” ujarnya.

 

Sementara, melalui telekonfrens, Ketua Kamar Tata Usaha Negara MA, Prof. Dr. Yulius, S.H., M.H., turut memberikan pesan agar bantuan ini jangan dilihat dari nilainya.

 

“Yang penting adalah rasa kepedulian. Hakim juga manusia biasa, harus saling peduli dan berbagi. Hakim yang hatinya lembut pasti jauh lebih baik,” ucapnya.

 

Program Mahkamah Agung Peduli diharapkan menjadi jembatan kedekatan antara MA dengan masyarakat. Tidak hanya menjalankan fungsi penegakan hukum, tetapi juga hadir memberi kepedulian nyata bagi mereka yang membutuhkan.