Daerah  

Dari Panikel ke Pasar Dunia: Sidat Cilacap Bersiap Mengguncang Ekspor Internasional

Cilacap, STB — Udara di Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut, terasa segar bercampur aroma khas perairan. Di tengah hamparan kolam-kolam berair tenang, benih-benih sidat bergerak lincah, seakan menyambut masa depan baru mereka. Inilah momen bersejarah bagi warga desa akan lahirnya Pusat Budidaya & Edukasi Sidat Panikel (Pusaka), yang digadang menjadi motor penggerak ekonomi baru Cilacap.

 

Cecep Supriyatna, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap menjelaskan, program yang diinisiasi Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV ini tak sekadar menghadirkan teknologi budidaya, tapi juga semangat pemberdayaan.

 

“Budidaya sidat punya potensi ekspor yang luar biasa, dan Panikel punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi pusatnya,” ujarnya

 

Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, ikut menebar benih sidat sebagai simbol dimulainya program. Ia optimis Pusaka akan menjadi pilot project pengembangan sidat skala besar.

 

“Sudah ada investor yang melirik. Harapan kami, ini memicu ekonomi sirkular, membuka lapangan kerja, dan menjadikan Cilacap sebagai sentra sidat nasional,” tegasnya.

 

Dalam program ini, Kilang Cilacap menyalurkan bantuan senilai Rp 100 juta untuk mendukung Pokdakan Sidat Panikel, yang dipimpin Ahmad Fauzani. Dari total 2 hektar lahan, 1 hektar digunakan untuk 9 kolam sidat. Setiap kolam bisa menampung 2.000 bibit, dengan masa panen antara 5–9 bulan.

 

Namun, cita-cita mereka tak berhenti di situ. Fauzani menuturkan, kawasan ini kelak akan berkembang menjadi wisata terpadu agriminatani yang memadukan budidaya sidat, ikan air tawar, dan kebun klengkeng.

 

“Kami ingin tempat ini menjadi pusat pembelajaran bagi siapa saja yang tertarik dengan perikanan sidat,” katanya.

 

Pasar sidat dunia pun terbuka lebar, dengan jalur pemasaran yang sudah terhubung melalui Koperasi Mina Sidat Bersatu di Kaliwungu, Kedungreja. Dengan dukungan teknologi, pendanaan, dan semangat warga, Desa Panikel kini bersiap melangkah dari tepian Cilacap menuju panggung ekspor internasional.

 

Di kolam-kolam yang tenang itu, benih-benih sidat bisa berenang bebas, dan mungkin tak menyadari bahwa mereka adalah bagian dari mimpi besar yang akan mengubah wajah ekonomi desanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *