Batam, STB.COM – Turnamen Liga TopSkor (LTS) zona Kepulauan Riau (Kepri) mulai bergulir, Batam kembali di percaya sebagai kota penyelenggara laga tahunan ini.
Ketua Liga TopSkor zona Kepri (Batam) Oyong, menjelaskan pihaknya sudah membuka pendaftaran tim dan rencananya akan digelar 26 Januari 2025 di lapangan sepak bola Mapolda Kepri.
Oyong mengapresiasi kepercayaan dari LTS Pusat untuk memutar kembali kompetisi Sepakbola Usia Muda di Zona Kepri (Batam) atau disebut juga LTS Greater Kepri 2025.
Ajang sepak bola nasional ini dilakukan serentak di 21 daerah di Indonesia yang terbagi dalam 21 zona wilayah setiap provinsi.
Menurut Oyong, Batam kembali di percaya untuk menyelenggarakan LTS 2025, meski begitu masih banyak beberapa SSB yang merasa keberatan dengan biaya pendaftaran.
“Bila dibandingkan dengan daerah lain. Di Batam termasuk paling murah, karena untuk Liga LTS skala nasional ini tidak ada bantuan dari sponsor maupun dari pihak pemerintah. Jadi wajar bila semua fasilitas dan hadiah berasal dari biaya pendaftaran, ” ujar Oyong.
Meski begitu, Oyong tetap optimistis penyelenggaraan LTS 2025 untuk Zona Kepri (Batam) tetap berjalan seperti tahun sebelumnya.
Oyong menambahkan, sebagai event berskala nasional, dipercayanya Batam untuk mengadakan LTS harusnya mendapat perhatian terutama dari pemerhati bola di Batam.
“Semua lapangan sepak bola di Batam tidak ada yang gratis. Seharusnya ada yang ikut membantu untuk kemajuan sepak bola di Batam,” tutur Oyong.
Sementara Direktur Liga TopSkor Bung Yuke dalam sosialisasinya mengungkapkan, tentang tata waktu pelaksanaan kompetisi tahun 2025. Tahapan kompetisi dibagi dalam tiga bagian.
“November-Desember 2024 adalah masa pembukaan pendaftaran dan memasukkan data secara online (daring). Kemudian Januari-Juni fase kompetisi regional, dan pekan kedua Juli menjadi puncak dari penyelenggaraan kompetisi, yaitu Liga TopSkor Nasional (TopSkor Cup National Championship),” kata Bung Yuke.
Seperti direncanakan sebelumnya seri nasional hanya menggelar tiga kelompok umur. Masing-masing U-12 (2013-2014), U-14 (2011-2012), dan U-16 (2009-2010).
Liga U-12 dimainkan dengan format 9v9 berdurasi 2×15 menit di seri regional, kemudian 2×20 di seri nasional. Kemudian U-14 dimainkan 11v11 berdurasi 2×25 di seri regional dan 2×30 menit di seri nasional.
“Kalau U-16 durasi pertandingan sama, yaitu 2×30 menit, baik di regional maupun nasional. Kami berharap dari U-16 banyak pemain muncul ke timnas usia muda,” ujar Bung Yuke
Pesan penting lainnya dari Bung Yuke adalah penguatan media sosial, terutama zona baru atau yang selama ini masih ‘malu-malu’. Medsos dipandang sangat penting dalam penyelenggaraan kompetisi.
“Sekarang adalah era saat medsos jadi alat paling efektif untuk promosi, informasi, dan interaksi. Jadi, seluruh penyelenggaraan Liga TopSkor wajib memiliki admin medsos yang mumpuni dan selalu diperbarui,” ujar Bung Yuke.
“Setelah pertemuan ini kami mengimbau seluruh operator zona mulai mempromosikan rencana penyelenggaraan. Ini supaya informasi bisa cepat menjangkau tim yang berminat tampil di Liga TopSkor 2025,” Bung Yuke, menambahkan.
Dalam sosialisasi tersebut para operator kompetisi Liga TopSkor turut memaparkan rencana penyelenggaraan musim 2025. Hal ini penting sebagai bagian dari pemetaan penyelenggaraan Liga TopSkor secara menyeluruh.
Rata-rata operator zona berencana memulai Liga TopSkor pada Januari 2025. Namun, ada pula yang akan memutarnya selepas Idulfitri, atau sekitar April-Mei.
“Semarang sebagai pendatang baru Liga TopSkor, musim 2025 nanti akan jadi ajang lanjutan buat tim yang berlaga di Piala Soeratin. Kami berharap bisa maksimal pada tahun pertama penyelenggaraan,” kata Agus Sudarwendo, Koordinator Liga TopSkor Semarang.
Adapun sebaran Liga TopSkor per zona pada musim 2025 adalah sebagai berikut:
Kepri (Batam), Sumut (Medan, Kisaran), Sumbar (Padang), Jambi, Sumsel (Palembang), Greater Jakarta, Bandung, Cirebon, Priangan Timur (Tasikmalaya), Semarang, Surakarta (Sukoharjo), DI Yogyakarta, Jatim (Surabaya, Malang, Pasuruan, Kediri), Kaltim, Kalbar (Pontianak), Sulsel (Makassar), Sulteng (Palu), dan Papua (Kab. Jayapura).(*)