Daerah

Demonstrasi Besar di BP Batam, Tuntut Pertanggungjawaban atas Kerusuhan di Rempang

 

Batam, STB – Aliansi Mahasiswa Kota Batam bersama Koordinator Wilayah (Korwil) Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Sumatera bagian Utara (Sumbagut) akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada Senin, 23 Desember 2024. Aksi ini akan berpusat di Kantor DPRD Kota Batam dan Badan Pengusahaan (BP) Batam sebagai respons terhadap kekerasan yang menimpa masyarakat Pulau Rempang terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.

Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Jamaluddin Lobang, mengungkapkan kekecewaannya atas penyerangan terhadap warga Pulau Rempang pada Selasa (17/12/2024), yang menyebabkan delapan orang luka-luka, termasuk satu yang terkena anak panah. Jamal menilai penyerangan tersebut merupakan bentuk premanisme yang didalangi oleh pihak yang diduga bekerja untuk PT Makmur Elok Graha (MEG), kontraktor proyek PSN tersebut. “Ini adalah kejahatan yang sudah direncanakan dengan matang. BP Batam harus bertanggung jawab atas kekerasan ini,” tegasnya.

Aksi demonstrasi ini bertujuan untuk menyuarakan hak-hak masyarakat adat yang terus terabaikan akibat proyek tersebut. Koordinator Umum (Kordum) aksi, Muryadi Aguspriawan, yang juga Ketua BEM Universitas Riau Kepulauan (Unrika), menekankan pentingnya DPRD Kota Batam untuk segera memanggil seluruh pihak terkait guna mencari solusi atas konflik yang berlarut-larut ini. Selain itu, Muryadi juga menuntut BP Batam untuk mempertanggungjawabkan kekerasan yang dilakukan oleh PT MEG.

Sementara itu, Koordinator Wilayah BEM SI Sumbagut, Respati Hadinata, menilai konflik yang terjadi di Rempang sebagai dampak dari sistem kapitalisme yang merugikan masyarakat adat. Menurutnya, proyek PSN ini lebih mengutamakan kepentingan investasi asing daripada melindungi hak-hak rakyat. “Pemerintah dan BP Batam secara terbuka mengabaikan hak-hak masyarakat adat demi keuntungan modal,” ujarnya.

Respati mengajak seluruh elemen mahasiswa dan masyarakat untuk bergabung dalam aksi ini, mengingat dampaknya yang bisa terjadi di wilayah lain jika dibiarkan. “Apa yang terjadi di Rempang adalah ancaman bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutupnya.

Redaksi Admin

Recent Posts

2 Tim Domino Karimun menang Pool di Malam ke-3 Turnamen Domino HUT Bhayangkara ke-79 di Batam

Batam, STB – Turnamen domino dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79 yang digelar…

1 hour ago

Hari Kedua Turnamen Domino Kapolda Kepri Cup Berlangsung Seru, 236 Tim Bertahan

Batam, STB – Turnamen Domino Kapolda Kepulauan Riau Cup dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-79…

16 hours ago

Peserta Turnamen Domino Membludak, Kapolda Kepri Siapkan Hadiah Motor

BATAM, STB.COM - Sebanyak 600 peserta yang di bagi menjadi 300 tim mengikuti turnamen Domino…

1 day ago

Turnamen Domino Kapolda Kepri Cup 2025 Resmi Dibuka, 300 Tim dari Seluruh Kepri Bertanding di Batam

Batam, STB – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-78 tahun 2025, Kepolisian…

2 days ago

Peringati HUT ke-10, BMTI Dapat Apresiasi Wagub Kepri: Terus Jaga Solidaritas dan Berkontribusi untuk Daerah

Batam, STB – Barisan Muda Tionghoa Indonesia (BMTI) memperingati hari jadinya yang ke-10 tahun dengan…

2 days ago

Polisi Ungkap Kasus Penempatan Ilegal Pekerja Migran Indonesia Tujuan Kamboja

Batam, STB - Unit Reserse Kriminal Polsek Batam Kota berhasil mengungkap dugaan tindak pidana penempatan…

2 days ago