Batam, STB – Unit VI Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Barelang melakukan pengecekan kondisi dan perkembangan Af yang saat ini sedang dirawat di Rumah Faye, Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Af yang saat ini sedang berada di Rumah Faye untuk mendapatkan pelayanan hukum, kesehatan, dan kesehatan mental bagi korban anak yang mengalami kekerasan dan penganiayaan.
Af sendiri mengalami kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh orangtua kandungnya atau ibu kandungnya sendiri. Af yang menjadi korban penganiayaan tersebut dipukul dan lehernya dirantai serta tangan dan kaki diikat dengan tali rafia. Di sekujur tubuh korban terdapat banyak luka kekerasan yang dialaminya.
Kanit VI PPA Satreskrim Polresta Barelang, Ipda Fransisca Febrina Siburian mengatakan, saat ini sudah mulai membaik dan juga sudah banyak perkembangan.
“Af sekarang sudah mulai merasakan hidup dengan normal. Seperti tidur sudah mulai nyenyak, pada pagi harinya bangun untuk sholat subuh, kemudian dilanjutkan dengan mencuci bajunya sendiri,” kata Fransisca, Sabtu (16/11/2024) malam.
Lanjutnya, setelah melakukan kegiatan yang ia (Af) bisa, dilanjutkan dengan sarapan pagi.
“Untuk makan Af sekarang ini juga sudah mulai dengan normal, namun untuk minum harus diingatkan, karena Af terlihat kurang minum air putih,” ungkapnya.
Kemudian dilanjutkan dengan membaca buku, karena di Rumah Faye juga terdapat ruangan yang dijadikan tempat perpustakaan.
“Af juga hobi membaca, karena hari-harinya berada di perpustakaan,” tuturnya.
Kanit VI PPA Polresta Barelang juga mengatakan, saat ditanya keadaannya, Af juga tidak mengeluhkan sakit apapun.
“Hanya saja tidak bisa duduk tegak, duduknya doyong, karena badan bagian kanannya sepertinya sakit kalau duduk tegak,” imbuhnya.
“Proses adaptasi sepertinya lancar dikarenakan Af banyak bercerita dan bukan tipe yang pemalu,” sambungnya.
Ipda Fransisca Febrina Siburian mengungkapkan, kalau kondisinya sudah mulai stabil dan membaik.
“Di Rumah Faye itu mereka juga ada kegiatan merajut, taekwondo kemudian juga membuat kerajinan seperti gelang. Selain itu juga ada konsultasi dengan psikolog juga,” pungkasnya.